Mengapa bahan habis pakai PCR umumnya terbuat dari PP?

"Seperti yang kita semua tahu, PCR adalah metode eksperimen dasar di laboratorium biokimia." Hasil percobaan selalu tidak memuaskan, yang mungkin disebabkan oleh sedikit kontaminasi bahan habis pakai plastik PCR, atau gangguan percobaan yang disebabkan oleh masuknya inhibitor. Ada alasan lain yang sangat penting: Pemilihan bahan habis pakai yang tidak tepat juga akan berdampak besar pada hasil eksperimen.

Ada banyak alasan yang mempengaruhi hasil percobaan PCR: biasanya ada 7 macam berikut.

1. Primer: Primer adalah kunci untuk reaksi spesifik PCR, dan spesifisitas produk PCR bergantung pada tingkat komplementaritas antara primer dan DNA cetakan;

2. Enzim dan konsentrasinya;

3. Kualitas dan konsentrasi dNTP;

4. Templat (gen target) asam nukleat;

5. Konsentrasi Mg2+;

6. Pengaturan suhu dan waktu;

7. Jumlah siklus;

8. Peralatan, bahan habis pakai, dll.

Di antara banyak faktor yang mempengaruhi, bahan habis pakai adalah salah satu faktor yang sangat penting dan mudah diabaikan.

Ada banyak jenisbahan habis pakai PCR: 8-tabung, tabung volume rendah, tabung standar, non-skirted, semi-skirted, full-skirted, dan serangkaian pelat PCR dan qPCR. Sangat sulit untuk memilih, dan ada banyak masalah umum, mari kita lihat masalah yang dipilih semua orangbahan habis pakai PCR, dan bagaimana cara mengatasinya?

Mengapabahan habis pakai PCRumumnya terbuat dari PP?

Jawaban: Bahan habis pakai PCR/qPCR umumnya terbuat dari polypropylene (PP), karena merupakan bahan inert secara biologis, permukaannya tidak mudah menempel pada biomolekul, dan memiliki ketahanan kimia yang baik dan toleransi suhu (dapat diautoklaf pada 121 derajat) bakteri dan juga dapat menahan perubahan suhu selama siklus termal). Bahan-bahan ini biasanya bersentuhan langsung dengan reagen atau sampel, sehingga bahan berkualitas tinggi dan teknik pemrosesan yang baik perlu dipilih selama proses produksi dan persiapan.