Memilih peralatan kultur yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan sel dan hasil eksperimen yang optimal. Saat memilih wadah kultur sel, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis sel, tujuan spesifik kultur Anda, skala kultur, jenis media kultur, bahan dan ukuran wadah, perawatan permukaan, tutup untuk wadah yang tepat. pertukaran gas, dan kompatibilitasnya dengan peralatan laboratorium Anda.
Berikut adalah faktor kunci yang perlu dipertimbangkan ketika memilih wadah kultur sel yang tepat
1. Pilih wadah kultur sel berdasarkan jenis selnya
Sel yang Menganut
Sel-sel ini membutuhkan permukaan untuk menempel dan menyebar. Untuk sel yang melekat, Anda memerlukan wadah dengan luas permukaan yang menyediakan ruang yang cukup untuk perlekatan dan pertumbuhan sel.
Contohnya labu yang diolah dengan kultur jaringan, cawan petri, dan cawan multisumur.
Sel Suspensi
Sel-sel ini tumbuh mengambang di medium, sehingga permukaannya tidak dianggap.
2. Pilih wadah kultur sel berdasarkan ukuran (Kapasitas Volume)
Budaya Skala Kecil
Untuk eksperimen skala kecil atau penyaringan dengan hasil tinggi, wadah yang lebih kecil adalah pilihan yang ideal.
Contoh Pelat multi-sumur (pelat kultur 6, 24, 96 sel),
Cawan petri, atau labu T25.
Budaya Skala Besar
Jika Anda perlu menumbuhkan sel dalam jumlah besar, wadah atau bioreaktor yang lebih besar lebih baik.
Contohnya labu kultur sel T75 dan T175, bioreaktor, atau labu spinner untuk kultur sel suspensi.
3. Pilih wadah kultur sel berdasarkan perlakuan permukaan
Permukaan yang Diolah dengan Kultur Jaringan
Pembuluh darah telah diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan perlekatan sel, sehingga cocok untuk jenis sel yang melekat. Ini umumnya dilapisi dengan zat seperti kolagen, fibronektin, atau komponen matriks ekstraseluler lainnya.
Permukaan yang Tidak Diolah
Ideal untuk kultur suspensi atau ketika sel tidak perlu menempel pada permukaan. Mereka biasanya digunakan untuk sel yang tumbuh bebas di medium.
4. Pilih wadah kultur sel berdasarkan bahannya
Polystyrene biasa digunakan untuk aplikasi kultur sel standar. Jelas, memungkinkan inspeksi visual yang mudah, dan bekerja dengan baik untuk sel yang melekat dan tersuspensi.
Polikarbonat atau Polipropilena digunakan untuk aplikasi bioreaktor tertentu dan untuk bejana yang memerlukan fleksibilitas lebih atau perawatan permukaan spesifik.
Kaca digunakan untuk kultur jaringan standar karena biaya dan mudah pecah, wadah kaca mungkin cocok untuk aplikasi spesifik atau kultur skala besar.
termos
Untuk kultur sel umum, labu T (T25, T75, T150) biasanya digunakan. Permukaan datar menyediakan area yang baik untuk perlekatan dan pertumbuhan sel. Mereka dapat digunakan untuk sel yang melekat dan kultur suspensi jika kondisi yang sesuai dipertahankan.
Cawan Petri
Umum untuk budaya skala kecil dan eksperimen yang memerlukan observasi, seperti pengujian pembentukan koloni.
Pelat Multi-Sumur
Ini berguna untuk penyaringan throughput tinggi dan eksperimen skala kecil. Piring dengan 6, 12, 24, 48,
96, atau tersedia 384 sumur, dan ideal untuk pengujian berbasis sel, pelepasan sitokin, pengujian obat, dan aplikasi throughput tinggi lainnya.
Labu Pemintal
Digunakan untuk kultur sel suspensi, khususnya dalam volume yang lebih besar di mana pengadukan terkontrol diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan sel dan menghindari penggumpalan sel.
Bioreaktor
Untuk kultur suspensi skala besar, bioreaktor memungkinkan pengendalian yang lebih kompleks terhadap kondisi lingkungan (misalnya pH, suhu, oksigenasi) dan digunakan untuk produksi volume besar, seperti dalam manufaktur biofarmasi.
6. Pilih wadah kultur sel berdasarkan sterilitas dan ventilasi
Kemandulan
Pastikan wadahnya steril atau telah disterilkan untuk menghindari kontaminasi. Sebagian besar wadah budidaya komersial telah disterilkan sebelumnya, tetapi selalu periksa kemasannya.
Ventilasi
Beberapa wadah, seperti labu, dilengkapi dengan tutup atau filter berventilasi untuk memungkinkan pertukaran udara sekaligus mencegah kontaminasi. Hal ini penting ketika membiakkan sel dalam kondisi kepadatan tinggi.
7. Pilih wadah kultur sel berdasarkan kenyamanan penggunaan
Dapat diautoklaf vs. Sekali Pakai
Beberapa wadah kultur dapat diautoklaf untuk digunakan kembali (misalnya botol kaca, labu plastik tertentu), sementara wadah lainnya dapat digunakan sekali pakai dan sekali pakai (misalnya cawan petri plastik, cawan multisumur).
Penanganan dan Transportasi
Pertimbangkan kemudahan mentransfer sel antar pembuluh darah. Misalnya, pelat multisumur mungkin memerlukan pelat khusus agar mudah ditangani dengan peralatan seperti pipettor otomatis.
8. Pilih wadah kultur sel berdasarkan volume media kultur
Pilih wadah yang dapat menampung volume media budidaya yang diinginkan tanpa membuang sumber daya. Jika bekerja dengan kultur bervolume tinggi, labu atau bioreaktor yang lebih besar mungkin diperlukan, sedangkan volume yang lebih kecil cocok untuk cawan atau piring kultur sel.
9. Pilih wadah kultur sel berdasarkan pertimbangan biaya
Sekali pakai vs. Dapat digunakan kembali
Wadah plastik sekali pakai memang hemat biaya dan mengurangi risiko kontaminasi, namun biayanya bisa mahal untuk operasi skala besar. Wadah kaca yang dapat digunakan kembali memiliki biaya awal yang lebih tinggi namun dapat disterilkan dan digunakan kembali berkali-kali, sehingga lebih ekonomis untuk penggunaan jangka panjang.
Efisiensi Volume
Pastikan ukuran wadah sesuai untuk menghindari pemborosan bahan, terutama bila menggunakan media pertumbuhan atau reagen yang mahal.
10. Pilih wadah kultur sel berdasarkan persyaratan aplikasi spesifik
Pencitraan
Jika Anda perlu memvisualisasikan sel di bawah mikroskop, pilih wadah dengan bahan yang jernih secara optik dan dimensi yang sesuai untuk pengaturan pencitraan Anda (misalnya, pelat multi-sumur untuk penyaringan konten tinggi atau piringan kaca untuk pencitraan sel hidup).
Agitasi Terkendali
Untuk kultur sel suspensi, pertimbangkan labu pemintal atau bioreaktor yang memberikan pengadukan terkontrol untuk menjaga sel tersuspensi secara merata.
Kesimpulan
Memilih wadah kultur sel yang tepat memerlukan keseimbangan beberapa faktor, termasuk jenis sel, skala kultur, kompatibilitas bahan, dan kebutuhan eksperimen spesifik. Sel yang melekat akan membutuhkan permukaan yang dapat mendorong perlekatan, sementara sel yang tersuspensi akan mendapatkan manfaat dari volume dan agitasi yang lebih besar. Untuk pekerjaan skala kecil, pelat multi-sumur atau labu T mungkin cukup, sedangkan kultur yang lebih besar mungkin memerlukan labu pemintal atau bioreaktor. Selalu pastikan bahwa wadah tersebut memenuhi persyaratan sterilitas dan penanganan Anda, dan pertimbangkan efektivitas biaya berdasarkan penggunaan Anda.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih wadah optimal yang menyediakan kondisi yang tepat untuk kultur sel dan tujuan eksperimen Anda.